Buku Tamu

Wednesday, March 28, 2012

Perbandingan Bahasa


Perbandingan Bahasa
1. Pengertian Ilmu Perbandingan Bahasa.
Bahasa adalah suatu alat pada manusia sebagai sarana mengungkapkan tanggapannya terhadap keadaan dan fenomena yang ada di sekelilingnya. Secara individu maupun kolektif. Dalam pernyataan tersebut, maka kita akan mencoba mengungkapkan bagaimana bangsa-bangsa pada masa lampau menyatakan tanggapannya terhadap fenomena atau keadaan di negara sekitarnya. Atau secara mudah adalah bagaimana orang atau masyarakat dahalu menilai orang atau masyarakat sekitarnya yang terdapat dalam bahasa yang mereka miliki.
Gorys Keraf mengungkapkan Perbandingan Bahasa adalah bagian dari Ilmu Bahasa yang menggeluti perubahan bahasa dan unsur-unsur pendukungnya dalam kurun waktu tertentu. Data yang dihasilkan merupakan pijakan awal untuk dianalisi lebih lanjut sehingga muncul kaidah-kaidah perubahan yang terjadi pada bahasa yang diperbandingkan dalam waktu tersebut.
Berdasarkan namanya, Ilmu Perbandingan Bahasa. Maka cabang linguistik ini mengumpulkan data, menganalisa dan menggeneralisasikan bahasa-bahasa masa lalu (mulai prasejarah) yang notabene belum ada bahasa yang terdokumentasi dalam ragam tulis. Namun untuk menggagapi bahasa masa itu tentunya dilalui lewat naskah-naskah dan catatan-catatan dewasa ini. Dari sana para ahli mampu menafsirkan replika bahasa masa prasejarah tersebut.
Hal ini juga berkaitan dengan keadaan geografis dialek atau medan bahasa tersebut. Anggapan bahwa semakin dekat geografis suatu daerah memungkinkan kedekatan hubungan suatu budaya dan bahasa masyarakatnya. Hal ini sejalan dengan adanya perbedaan latar belakang sejarah, ekonomi, geografi, sosial yang terjadi di masyakat yang membuat bahasa di dunia ini semakin beranekaragam. Keanekaragaman bahasa ini akan menjadi sebuah kajian ahli bahasa dan muncul suatu kajian tentang ilmu perbandingan bahasa.
2. Tujuan Perbandingan Bahasa.
Dalam bukunya –Linguistik Bandingan Historis-, mengungkapkan bahwa tujuan dan kepentingan Perbandingan Bahasa diantaranya adalah:
a. Mempersoalkan bahasa-bahasa serumpun dengan mengadakan perbandingan mengenai unsur-unsur yang menunjukkan kekerabatannya.
b. Mengadakan rekonstruksi bahasa-bahasa yang ada dewasa ini pada bahasa-bahasa terdahulu.
Berdasar tujuan Perbandingan Bahasa Gorys Keraf di atas, maka tujuan perbandingan dialek dalam makalah ini adalah:
a. Membandingkan bahasa-bahasa produksi dua dialek tersebut.
b. Menunjukkan perbedaan-perbedaan dalam kosa kata yang ada dan berusaha menjelaskan menggunakan kaidah yang ada.
c. Menunjukkan persamaan di dalamnya.
3. Tentang dialek yang diperbandingkan.
Ilmu Bahasa yang mempelajari variasi-variasi bahasa yang terproduksi di masyarakat adalah Dialektologi (Keraf, 1996: 143). Namun dialektologi masih dapat dibedakan menjadi dua konsentrasi yaitu Geografi Dialek dan Sosiolinguistik. Sosiolinguistik mempelajari variasi-variasi bahasa menurut pola-pola kemasyarakatan. Namun dalam makalah ini konsentrasi kajiannya adalah geografi dialek, yaitu mempelajari variasi-variasi bahasa berdasarkan perbedaan lokal dalam wilayah bahasa.
Dialek Pemalang adalah dialek yang secara geografis digunakan oleh masyarakat Pemalang. Namun sebagai Kabupaten transit, Pemalang dibagi menjadi dua sub dialek yaitu Dialek Pemalang Wetan dan Dialek Pemalang Kulon. Tentang geografi dialek ini akan dibahas lebih lanjut pada bab selanjutnya. Sama halya dengan Pemalang, Dialek Purwodadi yang letak geografisnya berbatasan dengan beberapa wilayah kabupaten sehingga memiliki wilayah sub dialek yang komplek dan rumit..


BAB II
HASIL PERBANDINGAN
1. Dialek Geografi Pemalang.
Pemalang merupakan salah satu wilayah di Jawa Tengah, tepatnya di kawasan pantai utara Pulau Jawa. Dengan batas wilayah:
sebelah barat : Tegal
sebelah timur : Pekalongan
sebelah selatan : Tegal
sebelah utara : Pantai Utara
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat di Pemalang sangatlah beragam karena terpengaruh oleh letak geografisnya. Secara umum Bahasa Pemalang yang sering terkenal dengan bahasanya yang ngapak-ngapak.
Pemalang terbagi menjadi beberapa bagian yang menyebabkan perbedaan dialek. Dialek pemalang wetan, yang wilayahnya meliputi daerah Petarukan Wetan, Comal, Ulujami sampai ke perbatasan Pekalaongan. Bahasa yang di gunakan dalam dialek Pemalang Wetan tersebut lebih halus di banding dengan dialek yang berada di pemalang bagian kulon atau barat.
Dialaek pemalang barat, yang wilayahnya meliputi kecamatan Pemalang, Randu Dongkal, Moga. Bahasa yang digunakan dalam wilayah ini cenderung masih kasar atau ngapak karena daereh tersebut terpengaruh dari bahasa Tegal-an.
Dialek dalam makalah ini adalah dialek desa Sewaka, Kecamatan Pemalang yang termasuk dalam wilayah dialek Pemalang Barat yang dipengaruhi dialek ngapak Tegal.
Contoh:
a. Aku = nyong (dialek Pemalang Barat) menunjukkan pengaruh dialek Tegal
Aku = aku (dialek Pemalang Timur) menunjukkan pengaruh dialek Pekalongan.
b. Sega = Sega (dialek Pemalang barat) menunjukkan pengaruh dialek Tegal.
Sega = segJ (dialek Pemalang Timur) menunjukkan pengaruh dialek Pekalongan.
c. Pusar = wudel (dialek Pemalang Barat) menunjukkan dialek Tegal
Pusar = udel (dialek Pemalang Timur) menunjukkan dialek Pekalongan.
2. Dialek Geografi Grobogan.
Grobogan, sebagai salah satu Kabupaten yang ada di wilayah Propinsi Jawa Tengah memiliki batas-batas geografis berupa:
* Wilayah Barat : Kabupaten Demak dan Kota Semarang
* Wilayah Utara : Kabupaten Pati (Pengunungan Kapur Kendeng Utara) dan Kabupaten Kudus.
* Wilayah Selatan : Kabupaten Boyolali, Kabupaten Salatiga dan Kabupaten Sragen.
* Wilayah Timur : Kabupaten Blora (hutan jati).
Melihat letak geografisnya yang berbatasan dengan beberapa wilayah kabupaten sehingga sulit memetakan dan menyebutkan dialek manakah yang kuat mempengaruhi di Grobogan, karena dialek yang berbatasan dengan wilayah Kab.Grobogan tentunya akan mewarnai dialek di wilayah itu. Dan kenyataannya batas geografis Grobogan sangat banyak dan komplek.
Dalam makalah ini, dialek yang akan saya sampaikan adalah dialek Desa Ketro Kecamatan Karangrayung. Wilayah desa Ketro memiliki jarak tempuh 6 KM Utara Kab Boyolali dan 13 KM selatan Kab. Demak. Dari kemungkinan itu, maka dapat diasumsikan bahwa dialek yang dimakalahkan ini banyak dipengaruhi dilek Boyolali. Tidak rumit bahasa yang digunakan dalam dialek ini. Tidak ada ciri khusus dalam kosa katanya, hampir sama dengan dialek bakunya yaitu Solo. Hanya ada beberapa partikel penegas yang menyertai dalam kalimat, seperti re, nek.
Oleh karena itu dialek Grobogan sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan dialek Solo, namun pengaruh dengan dialek yang berbatasan sangatlah kuat.